Banjarbaru, 28 Agustus 2025 – Pemerintah Kota Banjarbaru melalui Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (BAPPERIDA) menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJMD Kota Banjarbaru Tahun 2025-2029 dalam rangka penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Banjarbaru Tahun 2025–2029. Kegiatan yang berlangsung di Hortensia Ballroom Roditha ini merupakan tahapan penting dalam menyusun arah pembangunan lima tahun ke depan, yang mengusung visi “Banjarbaru EMAS” (Elok, Maju, Adil, Sejahtera). Kegiatan ini menjadi tonggak penting untuk menyusun arah pembangunan lima tahun ke depan yang selaras dengan agenda pembangunan Kalimantan Selatan dan nasional.

Acara ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kota Banjarbaru beserta jajaran pemerintah daerah, Forkopimda, Tenaga Ahli Percepatan Pelaksanaan Pembangunan Daerah, tenaga ahli dari Universitas Gadjah Mada, berbagai pemangku kepentingan dari unsur masyarakat, lembaga vertikal, perguruan tinggi, dunia usaha, Forum Anak dan Bappeda Provinsi Kalimantan Selatan.
Kepala BAPPERIDA Kota Banjarbaru dalam pemaparannya menyampaikan visi pembangunan kota, yaitu “Banjarbaru Emas: Elok, Maju, Adil, dan Sejahtera”. Visi tersebut dijabarkan melalui empat misi utama :
- Mewujudkan infrastruktur berkualitas dan lingkungan hidup berkelanjutan.
- Menghasilkan SDM Banjarbaru yang berakhlak mulia dan berdaya saing.
- Memperkuat tata kelola pemerintahan yang akuntabel, transparan, kolaboratif, dan inovatif.
- Melaksanakan transformasi ekonomi yang menyejahterakan
Dalam pemaparannya juga beliau menyampaikan RPJMD Banjarbaru 2025–2029 dirancang untuk menjawab sejumlah permasalahan pembangunan, antara lain: pertumbuhan ekonomi yang belum inklusif, kualitas pembangunan manusia yang belum merata, tata kelola pemerintahan yang masih perlu ditingkatkan, serta belum optimalnya infrastruktur ekonomi, sosial, dan lingkungan. Dokumen RPJMD ini juga memuat Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai ukuran keberhasilan pembangunan. Target yang dicanangkan mencakup peningkatan IPM, pengurangan tingkat kemiskinan, penurunan pengangguran, serta penguatan daya saing daerah. Selain itu, manajemen risiko diterapkan untuk mengantisipasi dinamika kondisi sosial-ekonomi di masa depan.
Dalam kerangka pendanaan, Pemerintah Kota Banjarbaru membagi prioritas belanja daerah menjadi tiga: belanja wajib dan mengikat, belanja untuk mendukung visi-misi kepala daerah, serta belanja untuk penyelenggaraan urusan pemerintahan lainnya. Strategi ini diharapkan mampu menjaga konsistensi pelayanan publik dan mendukung pencapaian target pembangunan
Sebagai ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan, Banjarbaru memiliki peran strategis dalam pengembangan kawasan metropolitan Banjarbakula. Potensi utama yang akan didorong meliputi sektor pendidikan, perdagangan, jasa, UMKM/IKM, pariwisata, serta logistik udara melalui pengembangan Aero City.
Plt. Kepala Bappeda Provinsi Kalsel, Dr. Ir. H. Galuh Tantri Narindra, selaku narasumber untuk arah kebijakan pembangunan provinsi Kalimantan Selatan dalam paparannya menegaskan bahwa RPJMD Kota Banjarbaru telah sejalan dengan arah kebijakan pembangunan provinsi dan nasional. Banjarbaru didorong menjadi kota layak huni, inklusif, dan berbudaya dengan tata kelola perkotaan yang cerdas dan ramah lingkungan. Beliau juga menyampaikan dukungan penuh. Menurutnya, Banjarbaru memiliki peran penting sebagai pusat pemerintahan provinsi sekaligus bagian dari kawasan strategis Metropolitan Banjarbakula. “Banjarbaru harus menjadi kota yang nyaman ditinggali, modern, dan mampu bersaing di tingkat regional,” ujarnya.
Sesi diskusi publik menjadi sorotan penting, di mana berbagai elemen masyarakat memberikan dukungan terhadap penyusunan dokumen RPJMD Kota Banjarbaru Tahun 2025-2029 ini.
Dengan disusunnya RPJMD ini, Pemerintah Kota Banjarbaru optimistis mampu mewujudkan kota yang semakin elok, maju, adil, dan sejahtera menuju Banjarbaru Emas. (Tim Penyusun-Priscilia)


